persalinan normal

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Definisi Persalinan Normal
Persalinan biasa atau normal (eutosia) yaitu kelahiran janin pada kehamilan cukup bulan (aterm 40 minggu ) pada janin letak memanjang dan presentasi belakang kepala yang disusun dengan pengeluaran plasenta, berakhir kurang waktu 24 jam, tanpa tindakan / pertolongan buatan, dan tanpa komplikasi (Sumber: Persalinan Normal Fetus).
Bentuk persalinan berdasarkan definisi adalah sebagai berikut:
1. Persalinan Spontan
Bila persalinan seluruhnya berlangsung dengan kekuatan ibu sendiri.
2. Persalinan Buatan
Bila proses persalinan dengan bantuan tenaga dari luar.
3. Persalinan Anjuran
Bila kekuatan yang diperlukan untuk persalinan ditimbulkan dan luar dengan jalan rangsangan (Ilmu kebidanan penyakit kandungan, KB, untuk pendidikan kebidanan )

Persalinan dibagi dalam 4 kala yaitu :
Kala I : Kala pembukaan servik dimulai dari his persalinan yang pertama
Sampai pembukaan servik menjadi lengkap.
Kala II : Dimulai dari pembukaan lengkap sampai lahirnya bayi
Kala III : Dimulai dari lahirnya bayi sampai lahirnya plasenta
Kala IV : Dimulai dari saat lahirnya plasenta sampai 2 jam pertama post
partum
Di dalam persalinan ada 3 faktor penting yang memegang peranan pada persalinan, yaitu :
1. Kekuatan yang ada pada ibu seperti kekuatan his dan kekuatan mengedan (power)
2. Keadaan jalan lahir ( passage )
Jalan lahir yang luas dapat mempercepat terjadinya penurunan kepala janin, dan apabila jalan lahirnya sempit dapat menghambat terjadinnya penurunan kepala janin
3. Jalannya Sendiri ( passenger )
Jika janinnya mempunyai kelainan seperti distosia bahu, makroskop halus, hidrosepti alus maka akan menghambat proses persalinan (Buku maternal dan Neonatal)

2.2 Tanda Persalinan Sudah Dekat
1. Terjadi lightening
Menjelang minggu ke-36, pada primigravida terjadi penurunan fundus uteri karena kepala bayi sudah masuk PAP yang disebutkan
- Kontraksi braxton hicks
- Ketegangan dinding perut
- Ketegangan ligamentum rotundum
- Gaya berat janin dimana kepala kearah bawah
Masuknya kepala bayi ke pintu atas panggul dirasakan ibu hamil ;
- Terasa ringan dibagian atas, rasa sesaknya berkurang
- Di bagian bawah terasa sesak
- Terjadi kesulitan saat berjalan
- Sering miksi

2. Terjadi his permulaan
Pada saat hamil muda sering terjadi kontraksi, braxton hicks, kontraksi ini dapat dikemukakan sebagai keluhan, karena dirasakan sakit dan menunggu.
His persalinan mempunyai sifat :
- Pinggang terasa sakit yang menjalar kedepan
- Sifatnya teratur, inteval makin pendek dan kekuatnnya makin besar
- Mempunyai pengaruh terhadap perubahan serviks
- Makin beraktivitas (jalan) kekuatan makin bertambah

3. Pengeluaran lendir dan darah ( pembawa tunda )
Dengan his persainan terjadi perubahan pada seviks sehingga menimbulkan:
- Pendataran dan pembukaan
- Pembukaan menyebabkan lendir yang terdapat pada kanalis servinalis lepas
- Terjadi perubahan karena pembuluh darah kapiler pecah
4. Pengeluaran cairan
Beberapa kasus terjadi ketuban pecah yang menimbulkan pengeluaran cairan sebagian besar ketuban baru pecah menjelang pembukaan lengkap. Dengan pecahnya ketuban diharapkan persalinan berlangsung dalam waktu 24 jam. (Buku Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan )

2.3 Mekanisme Persalinan Normal
Mekanisme persalinan mengacu kepala bayi ini menyesuaikan dan meloloskan diri dari panggul Ibu yang meliputi gerakan:
1. Turun
Janin mengalami penurunan terus-menerus dalam jeritan lahir sejak kehamilan Trimester ketiga, yaitu masuknya kepala melintasi pintu atas panggul (PISP), dengan posisi kepala asinklitismus anterior, yang pada primigravida dapat terjadi beberapa minggu sebelum melahirkan dan pada multi selambat-lambatnya harus sudah terjadi kala II.
2. Fleksi
Pada permulaan persalinan kepala janin biasanya berada dalm sikap fleksi. Dengan turunnya kepala janin tananan dari dasar panggul akan makin besar yang mengakibatkan kepala makin fleksi. Dengan fleksi kepala janin memasuki ruang panggul dengan ukuran yang paling kecil yakni dengan ukuran diameter sub-oksipito bregmatia 9,5 cm
3. Putaran Paksi dalam
Kepala yang sedang turun menemui diafragma pelvis yang berjalan dari arah belakang ke depan. Akibat kombinasi elastisitas diafragma pelvis dan kekanan intra uteri disebabkan oleh his yang berulang-ulang, kepala mengadakan rotasi tetapi bahu tidak mengadakan rotasi. Dengan demikian sumbu panjang bahu akan membuat sudut 450 dengan sumbu panjang kepala.
4. Ekstensi
Sesudah kepala janin sampai didasar panggul dan ubun-ubun kecil di bawah sympisis, maka dengan suboksiput sebagai hipomoklion, kepala mengadakan gerakan defleksi untuk dapat dilahirkan.
5. Restitusi
Dengan adanya his vulva makin membuka, kepala janin makin tampak. Perineum menjadi lebih besar dan tipis, anus membuka dinding rectum. Dengan kekuatan his dan kekuatan mengedan tampak oksipito bregmatik dari muka, akhirnya dagu sesudah kepala lahir terjadi putaran paksi luar.
6. Putaran paksi luar
Gerakan kembali sesudah putaran paksi dalam terjadi, untuk menyesuaikan kedudukan.
7. Ekspulsi
Merupakan pengeluaran janin dengan memegang bipariental bayi dengan kedua tangan, maka dapat dilahirkan bahu depan terlebih dahulu kemudian bahu belakang.

I. SHOULDER DYSTOCIA / DISTOSIA BAHU

A. Pengertian
Dystosia bahu ialah kelahiran kepala janin dengan bahu anterior macet di atas symphsis pubis dan tidak bisa masuk melalui pintu bawah panggul. Bahu menjadi tidak dapat digerakkan. Bahu posterior bisa juga mace di atas Socral Promontory walaupunjarang terjadi dan karena itu tidak bisa lewat masuk ke dalam panggul. Atau bahu tersebut bisa lewat promontorium, tetapi mendapat halangan dari tulang sakrum.

B. Penilaian Klinik
• Kepala janin telah lahir namun masih erat berada di vulva
• Dagu tertarik dan menekan perineum
• Tanda kepala kura-kura yaitu penarikan kembali kepala terhadap perineum sehingga tampak masuk kembali ke dalam vagina
• Penarikan kepala tidak berhasil melahirkan bahu yang terperangkap di belakang symfisis

Faktor-Faktor yang harus diantisipasi dengan kemungkinan Distosia Bahu :
1. Ibu dengan Diabetes
2. Riwayat obstetric / persalinan dengan bayi besar
3. Ibu dengan obesitas
4. Post dates
5. Janin besar karena macrosomia
6. Riwayat obstetric dengan persalian lama / persalinan sulit
7. Cephalopelvic disproportion


C. Penatalaksanaan Distosia Bahu
1. Pakai sarung tangan DTT atau steril
2. Lakukan episiotomi secukupnya
3. Lakukan manuver Mc Robert’s untuk mengeluarkan bahu :
a. Dengan posisi ibu berbaring pada punggungnya, minta ibu untuk menarik kedua lututnya sejauh mungkin ke arah dadanya.
Minta dua asisten (boleh suami atau anggota keluarganya) untuk membantu ibu.
b. Tekan kepala bayi secara mantap dan terus menerus ke arah bawah
(Ke arah arus ibu) untuk menggerakkan bahu anterior di bawah simfisis pubis.
Catatan : Hindari tekanan yang berlebihan pada kepala bayi karena mungkin akan melukainya.
c. Secara bersamaan minta salah satu asisten untuk memberikan sedikit tekanan supra pubis ke arah bawah dengan lembut
Catatan : Jangan lakukan dorongan pada fundus, karena akan mempengaruhi bahu lebih jauh dan bisa menyebabkan ruptur uteri.
4. Jika bahu tetap tidak lahir :
a. Masukkan satu tangan ke dalam vagina dan lakukan penekanan pada bahu anterior, ke arah sternum bayi, untuk memutar bahu bayi dan mengurangi diameter bahu.
b. Jika perlu, lakukan penekanan pada bahu posterior ke arah sternum.
5. Jika bahu masih tetap tidak lahir
a. Masukkan satu tangan ke dalam vagina dan pegang tulang lengan atas yang berada pada posisi posterior.
b. Fleksikan lengan bayi dibagian siku dan letakkan lengan tersebut melintang di dada bayi.

Jika bahu masih tetap tidak lahir setelah melakukan manuver-manuver di atas, minta ibu untuk berganti ke posisi merangkak. Coba ganti kelahiran bayi tersebut dalam posisi ini dengan cara melakukan tarikan perlahan pada bahu anterior ke arah atas dengan hati-hati.
Segera setelah bahu anterior lahir, lahirkan bahu posterior dengan tarikan perlahan ke arah bawah dengan hati-hati.

Catatan : mematahkan tulang selangka bayi hanya dilakukan bila semua cara lainnya mengalami kegagalan.

DISTOSIA BAHU
KALA II







Episiotomi


Manuver Manuver
“Corksrew” woods melahirkan bahu belakang perawatan
Pasca persalinan

- Dekontaminasi
- Pencegahan infeksi
- Pasca persalinan

Perawatan
Pasca persalinan

Kelompok tani ngudi makmur

Selamat datang di wabsait resmi Kelompok tani ngudi makmur Assalamungalaikum wr.wb. Kelompok tani ngudimakmur